-->

Notification

×

Iklan

New-Slide

Iklan

New-Slide

Matematika: Algoritma Antikorupsi

Senin, 24 Januari 2022 | Januari 24, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-01-23T23:46:00Z


Saat di perkuliahan, bagi yang mengambil jurusan teknik atau sains, kita pasti berhadapan dengan mata kuliah yang bersumber dari cabang ilmu matematika.

Dalam kajian filsafat, matematika adalah cabang dari filsafat yang mengkaji anggapan-anggapan filsafat, dasar-dasar dan dampak-dampak matematika. 

Tujuan dari filsafat matematika adalah: "untuk memberikan rekaman sifat dan metodologi matematika dan untuk memahami kedudukan matematika di dalam kehidupan manusia."

Matematika dari awal mulanya hingga saat ini pada hakekatnya merupakan ilmu yang mengkaji tentang metode berpikir benar. 

Matematika mencakup aspek yang sangat luas tentang bagaimana manusia mampu berpikir secara konstruktif, bukan secara asal atau ngawur. 

Makna matematika, Sesungguhnya sama dengan makna algoritma, yaitu suatu langkah atau kajian yang terencana dan rasional akan penyelesaian suatu masalah.

Oleh karenanya, Matematika anti korupsi perlu dimulai dari bentuk pembangunan mental matematika anti korupsi secara individu pada setiap pejabat dan pegawai negeri dan aparat negara ini, juga kepada setiap generasi muda bangsa. 

Lebih lanjut, matematika anti korupsi mutlak harus diwujudkan ke dalam algoritma anti korupsi yang dijalankan pada sistem politik, sistem pemerintahan, sistem pengawasan pemerintahan, sistem ekonomi, dan sistem-sistem lain yang menyangkut kepentingan masyarakat dan negara. 

Dalam kajian berpikir konstruktif ini, matematika mencakup kajian tentang cara berhitung, metode mengukur, logika, kemungkinan atau peluang, pemodelan fenomena atau kejadian, perumusan masalah, pengenalan pola, pengelompokan atau penghimpunan, dan penyusunan sistematika berpikir. 

Dalam pandangan yang lebih luas, matematika dapat dikatakan sebagai ilmu yang memodelkan suatu filsafat atau cara pandang manusia ke dalam bentuk yang sistematik dan konstruktif agar dapat dikaitkan hubungan antara pikiran satu dan lainnya.

Dengan kata lain, segala pemikiran ataupun tindakan yang dengan sengaja tidak menggunakan algoritma atau matematika dalam mengupayakan perannya dalam membangun sistem, maka hal itu merupakan pemikiran atau tindakan yang korup. 

Di sinilah kita menyadari pentingnya bahasan ini, yakni matematika anti korupsi. Matematika merupakan sarana yang sangat akurat dalam memberantas korupsi. 

Tanpa matematika, upaya pemberantasan korupsi pun akan menjadi dipertanyakan, karena setiap upaya apapun pastilah membutuhkan pemikiran matematika dan algoritma untuk diterapkan dalam pengembangan upaya tersebut. 

Sesuatu yang tidak dibangun berdasarkan pemikiran matematis yang bagus hanya akan menghasilkan kehancuran dan kerusakan pada skala yang lebih luas.

Penerapan matematika anti korupsi berarti menerapkan suatu cara kerja, regulasi, dan kebijakan yang berdasarkan pada mental yang tidak korup.

Dalam kaitannya korupsi dengan bahasan matematika, jelas menyatakan bahwa mental matematis dan mental korupsi adalah dua keadaan mental yang saling bertentangan. [vdgerung.mgl]

Posting-Web
Iklan-ADS
Iklan-ADS
×
Berita Terbaru Update
close
Banner iklan disini