-->

Notification

×

Iklan

New-Slide

Iklan

New-Slide

RENUNGAN MALAM TIRAKATAN,DAlAM MENYAMBUT HUT KEMERDEKAAN KE 77 RI

Kamis, 18 Agustus 2022 | Agustus 18, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-08-18T13:53:45Z



Media Sucaindo.com "Cilacap Jateng.


Euforia dalam memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 77, kini terasa dan terlihat nyata hampir di seluruh pelosok negri.


Selain beragam umbul-umbul dan bendera pusaka, sang Saka Merah Putih yang terpasang dan berkibar di sepanjang jalan, beragam kegiatan dilombakan, dari yang beraroma seni, intelektual sampai bermacam-macam olah raga, untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan.

Bahkan upacara seremonial-pun dilaksanakan, berdalih demi mengenang jasa para pahlawan yang berjuang dalam merebut dan mengisi kemerdekaan,


Namun jika kita renungkah, pada realita melaluhi rentan waktu dan rentetan panjang dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, terpercik sebuah tanya --"benarkah kita sudah merdeka.....?!

Dan jika merasa sudah MERDEKA, apakah kemerdekaan seperti ini yang diharapkan....?!

Dimana kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin kian terjal dan melebar.

Para Pejabat Korup & kaum "BORJU" lebih mengutamakan Gaya Hidup dan Hidup Gaya, mereka menghalalkan segala cara, 

"BBM di tenggak, Kayu Glondongan,  ditelan, Upeti, suap dan gratifikasi di tilep, raskin dilahap bahkan aspalpun diminum"


Belum lagi beragam Diskriminasi pelayanan, Korupsi yang kian menggurita, tumpang tindihnya kebijakan yang merugikan rakyat, perampokan, pembunuhan, pelecehan dan kekerasan seksual bahkan sampai dengan Perjudian yang secara nyata terjadi dan terlihat di depan kita, baik rakyat jelata, Pejabat dan Aparat Penegak Hukum.

Yang semuanya itu, selain indikator yang merugikan, sekaligus semakin mengusamkan wajah negri ini.


Sebagai ilustrasi nyata, bahwa Negara kita, berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagaimana sila 1i dalam Pancasila.

Namun faktanya JUDI yang merupakan EMBRIO lahirnya beragam tindak kejahatan selalu mendapat ruang untuk tumbuh dan berkembang, yang kemudian menggurita membelenggu moral anak bangsa, meski ditinjau dari aspek hukum manapun judi itu dilarang.

Namun baik pejabat dan Aparat Penegak Hukum terkesan tutup mata dan telinga.

Dan ironisnya banyak diantara mereka yang terlibat dan menikmatinya.


Bahkan di era globalisasi sekarang ini, dengan dukungan kemajuan Tekgnologi dimana komunikasi sudah tidak dibatasi oleh ruang dan waktupun, punya andil yang cukup besar dalam mengusamkan wajah negri ini. 


Selain judi on-line dengan beragam jenis dan bentuk yang ditawarkan, aksi kekerasan dan pornografii dengan mudah diakses dan ditonton oleh semua kalangan.


Makanya, beragam tindak pidana berpotensi besar terlahir, mulai dari perselingkuhan, pelecehan dan kekerasan sexual.

Tak heran jika sekarang banyak anak lahir tanpa bapak, bapak yang tega menghamili anak, bahkan belakangan banyak anak yang juga melahirkan anak.


Bahkan sudah berjalan sekian lama, sehingga telah menjadi sebuah fenomena dimana banyak diantara kita, rrakyat bangsa ini seolah berlomba untuk bekerja menjadi (TKW),Tenaga Kerja Wanita sebagai --"BABU"--di luar negri.


Mereka para TKW begitu terbius dan bangga dengan Predikat sebagai --"Pahlawan Devisa,"--, tanpa menyadari, tidak sedikit diantara mereka teraniaya, tidak dibayar, disiksa, bunuh diri bahkan sampai harus rela menjadi penjaja sex komersial, akibat lemahnya perlindungan terhadap TKI di Luar Negri.


Tentunya hal tersebut menjadi keprihatinan mendalam yang memaksa kita mengelus dada.

Dan jika hal ini tetap dibiarkan, maka dipastikan akan membuat DEGRADASI MORAL yang kian membuat carut-marutnya tata laksana dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.


Untuk itu dalam momen Perayaan HUT RI ke 77, janganlah kita terbius oleh Eugoria atas maraknya beragam kegiatan, namun mari diantara masing-masing kita renungkan.

---"sudahkah setiap jengkal langkah &  pemikiran kita, selinear dengan semangat dan pengorbanab para pahlawan dalam merebut kemerdekaan, sehingga mampu memberikan kontribusi demi terwujudnya suatu hal yang bisa membangun bangsa.....?!

 

Tanyakan apa yang telah kita berikan untuk negara, jangan tanyakan apa yang telah negara berikan untuk kita.


Penulis:


Kabiro Suliyo.


Editor: Kaperwil Jateng/ M.Spd

Posting-Web
Iklan-ADS
Iklan-ADS
×
Berita Terbaru Update
close
Banner iklan disini