Cilacap--Sucaindo.com
Kedekatan pemimpin dengan rakyat, merupakan cermin kepemimpinan tanpa kekuasaan yang dipaksakan.
Rakyat secara suka rela menyerahkan kedaulatanya, tanpa mengurangi batasanya untuk tetap memberikan koreksi, kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Sementara pemimpin selalu amanah dan menempatkan dirinya sebagai pelayan, yang selalu siap melayani secara proporsional, profesional dan akuntabel, tanpa diskriminatif tatkala rakyat membutuhkan.
Sayangnya pemimpin seperti itu, sekarang menjadi "barang langka" yang sulit ditemukan.
Mereka, para pemimpin dalam hampir di setiap "STRATA" lebih cenderung menempatkan dirinya selaku penguasa, yang mempunyai wewenang luas dan hak tak terbatas.
Bahkan keluarga, sahabat dan kroninya selalu menjadi lingkar utama, yang menuntut pelayanan prima.
Namun Rustam SPd, Kepala Desa Buntu, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, yang mengawali karirnya sebagai pendidik, merupakan segelintir diantara ratusan bahkan mungkin ribuan pemimpin yang mampu menunjukan, jati diri dan kredibilitasnya.
Di tengah kesibukanya, tatkala dikonfirmasi di ruang kerjanya (selasa, 30/8/2022),pemimpin dengan "low profile--hight product" yang menjadi prinsipnya, menyampaikan beberapa hal yang kini menjadikanya sebagai IKON pemersatu, kewibawaan dan kebersahajaan bagi Desanya, terlepas dari segala kekuranganya sebagai manusia biasa.
"Kepala Desa bukanlah jabatan yang menjadi tempat tuk mencari dan memupuk kekayaan, justru sebaliknya, siapapun itu, tanpa terkecuali, harus siap mengorbankan dan mengabdikan seluruh jiwa raga berikut segala kemampuanya, untuk menjadi pelayan bagi seluruh rakyat yang dipimpinya ".
Lebih lanjut Rustam menyampaikan filosofi hidupnya, yang meski terdengar sederhana, namun sarat makna.
"Pemimpin adalah IMAM bagi seluruh rakyatnya, sehingga selain harus mempunyai kepiawaian dalam memimpin sekaligus didukung kematangan moral agar bisa menjadi FIGUR panutan ".
Diakuinya, hidup manusia itu singkat, sedangkan ucapan dan perbuatan berikut jabatan & seluruh harta kekayaan yang didapat, pasti nantinya dimintakan pertanggung-jawaban, kelak diakhirat, sehingga menurutnya merupakan penghianatan besar, tatkala dalam jabatanya, berani bertindak yang melanggar Regulasi, apalagi menyalah-gunakan wewenang, yang menguntungkan diri sendiri, terlebih merugikan, menggebiri dan menghianati amanat rakyat.
Dijelaskanya, tugas, hak & kewajiban berikut larangan kepala desa secara detail dan rinci sudah dituangkan dalam Peraturan Perundang-undangan, sehingga tinggal menjalankan.
Untuk itu, dalam menjalankan roda pemerintahan, melaksanakan pembangunan, pemberdayaan dan pembinaan rakyat, dirinya selalu transparan, bahkan memberikan ruang bagi siapapun untuk memberikan kritik dan saran, bilamana ada kesalahan, demi kebaikan bersama.
"Makanya, agar selamat sampai purna tugas, pemimpin harus merangkul setiap elemen, dengan menjaga & tetap menjalin komunikasi, sehingga mengetahui keluh kesah, harapan dan aspirasinya ".
Dicontohkanya, dalam peringatan HUT RI ke 77, hampir disetiap Rt di desanya memperingati dengan berbagai perlombaan yang kemudian ditutup dengan panggung gembira.
"Hampir sebulan penuh, saya berkeliling di tiap Rt, selain memberikan sambutan dan arahan, sekaligus ikut menghibur rakyat.
Ironisnya antusias mereka sangat membanggakan, terbukti tatkala saya didaulat untuk menyanyi, meski satu/dua lagu, warga masyarakat, khususnya ibu-ibu, secara spontan langsung ikut berjoget, tanpa rasa canggung sedikitpun.
Kami berbaur dalam satu kebersamaan, menikmati euforia perayaan tersebut ".
Ditegaskanya, kedekatan dengan rakyat sampai sekarang selalu dibangun & terjaga secara elegan, baik tatkala dalam pencalonan maupun pasca dirinya menduduki Kursi Kepala Desa, karena itu merupakan modal utama yang menjadikanya sebagai Kepala Desa Buntu, meski merupakan orang terakhir yang mendaftarkan diri sebagai calon dalam bursa pilkades didesanya.
Kabiro Cilacap/Suliyo
Editor: Kaperwil Jateng /M.Spd