Media-Sucaindo.com.jakarta Hanya dari satu grup whatsapp Dunia Dalam Berita, lada hari Minggu, 4 Septembert 2022 ada sekitar 10 berita tentang Polisi. Mengambil sampel dari satu whatsapp diatas, sekedar untuk melihat perhatian dan harapan dari masyarakat pers betapa institusi Kepolisian RI masih diharap tetap berperan sesuai fungsi dan tugasya untuk mengayomi dan melayani masyarakat. Karena pendapat dan usulan yang sangat keras bagi Polri memang perlu dan sangat patut untuk diperhatikan. Sebab hanya dengan begitu idealnya Polri untuk kembali mendapat kepercayaan dan simpati dari rakyat.
Diantaranya, media Obor Rakyat misalnya Memuat Keterangan Kapolda Gorontalo. Lalu Detik.Com serta Sucaindo.com menyajikan Personil Polsek Ledo Bersama Warga Membersihkan Bekas Kebarkaran Ruko. Menyusul kemudian Antisipasi Gangguan Kamtibnas Pasca Kenaikan Harga BBM Polresta Cirebon. Begitu juga Polisi di Indramayu Aktif Melakukan Patroli.
Lalu kapolsek Bongas Binluh, Giat Melakukan Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Anak. kapolres KSB pun Mengajak Masyarakat Untuk Tetap Menjaga Kamtibnas.
Belum lagi berita tentang Ulang Tahun Polwan ke 74 bersama HKBGB ke 70 Mendapat Apresiasi Dari Kapolres Mengingatkan Untuk Tetap Menjaga Marwah Institusi Polri. Sementara Polsek Nanga Mahap Siap Memberikan Pengamanan Untuk Perayaan BKSN.
Bahkan acara gelar bakti Bhayangkara Merdeka Yang Dissmpaikan Kasatlantas Polres Kapuas Hulu. Seperti Kapolsek Brang Rea yang menutup Turbamen Bola Volly.
Lain lagi berita dari Polres Asahan yang menggelar rapat koordinasi terkait kenaikan BBM dan Pendistribusian BLT untuk masyarakat. Hingga Badai yang melanda Depok Bogor pada 2 September 2022 itu misalnya jadi luput dari pemberitaan dan perhatian banyak orang utamanya pers.
Fenomena ini -- sekali lagi -- menunjukkan pemberitaan dari instansi Kepolisian tetap penting, utamanya dalam mengantisipasi gejolak Dalam masyarakat yang mungkin terjadi akibat kenaikan harga BBM yang dikurangi nilai subsidinya itu.
Aktivitas dan kegiatan Kepolisian -- terlepas dari cerita "Drama Dari Duren Tiga" yang sangat menyayat hati itu, memang dominan diarahkan untuk mengantisipasi kemungkinan dari gejolak dalam masyarakat akibat naiknya tingkat harga BBM.
Seperti Antisipasi dari Sat Samapta Polres Kendal Jawa Tengah, giat Melakukan Antisipasi Karawang Dampak Dari Kenaikan BBM dengan melakukan penjagaan di sejumlah SPBU. Demikian juga dengan Satlantas Polresta Pekanbaru, Riau. Maupun Polsek Tsmbaksari, Surabaya. Maupun Polres Nganjuk, Jawa Timur turut menurunkan sejumlah personil untuk memantau keamanan di sejumlah SPBU terkait dengan kenaikan harga BBM yang dirasa menambah berat beban ekonomi rakyat.
Adapun catatan penting dari atensinya insan pers yang telah memberi ruang sedemikian luas bagi Kepolisian ini, hendaknya juga bisa mendapat apresiasi yang baik. Setidaknya dalam catatan kemitraan antara Polri dan pekerja pers, janganlah cuma sekedar life service semata. Lantaran perlindungan dan pengayoman pada insan pers -- ketika bertugas di lapangan masih banyak mendapat ancaman. Bahkan sejumlah kasus yang dialami oleh insan pers, masih kurang mendapat perhatian yang semestinya. Lalu bagaimana dengan akad kemitraan yang seharusnya itu untuk disinergikan
Jadi tugas pokok Polri untuk mengayomi, melindungi dan melayani warga masyarakat masih diperlukan. Karena itu, sekarang momentumnya yang tepat untuk mengembalikan marwah dan Kepercayaan bagi warga bangsa Indonesia yang merasa terluka dan sangat kecewa akibat peristiwa dramatik dari Duren Tiga yang akan menjadi trauma sejarah. Karena itu, Polri pantas menebusnya dengan mereformasi diri, bila tidak maka selamanya perihnya luka itu tidak akan pernah tersembuhkan.
Kata orang bijak, kesempatan itu cuma sekali, tak mungkin terulang lagi. Artinya, jika Polri dibawah Komando Jendral Listyo Sigit Prabowo sungguh mau menorehkan sejarah emas, maka momentum reformasi saat ini, pasti akan mendapat dukungan dari banyak pihak. Minimal pekerja pers, pasti akan memberikan yang lebih baik, apalagi kesepakatan untuk kemitraan dengan segenap awak media di semua tingkatan yang pernah dicanangkan bisa sekian dapat diwujudkan. Maka sinergi yang baik, pasti buahnya akan baik pula.
Pimpred : iskandar
