-->

Notification

×

Iklan

New-Slide

Iklan

New-Slide

*FSPMDMPJ,Forum Silaturohmi Para Mantan Dewan Dan Pejabat Jepara Rapat Terbatas*

Selasa, 04 Oktober 2022 | Oktober 04, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-10-04T02:16:32Z
 Media Sucaindo.com Jepara - Jateng.

Pertemuan yang dilakukan mantan DPRD dan mantan Pejabat Jepara merupakan forum silaturrahim rutinan, sekaligus   merupakan ajang dialog.
Isu penting dalam pembahasan forum tersebut berkenaan kondisi ekonomi masyarakat Jepara akibat naiknya harga  BBM bersubsidi dan Ranperda RTRW yang saat ini menuju proses paripurna untuk tidak abai dari sisi kehidupan sosial serta keagamaan masyarakat Jepara, Selasa 04/10/2022.

Forum silaturahim para mantan Dewan dan mantan Pejabat Jepara, pada prinsipnya memberikan saran dan motivasi pada Pemkab Jepara yang sedang berjalan.
Pasca kenaikan harga BBM bersubsidi membawa dampak langsung maupun tak langsung pada kehidupan masyarakat Jepara.

Sehingga forum tersebut berharap agar Pemkab Jepara segera melakukan langkah langkah nyata, dimana
Pj. Bupati Jepara, Edy Supriyanta untuk lebih fokus melakukan langkah nyata khususnya pada para petani.
"Apa yang menjadi kebutuhan mendesak para petani, segera dapat diakomodir dan selalu dikawal sehingga tidak menjadi pekerjaan rumah yang berkelanjutan" terang Akhlis Junaidi mantan DPRD saat ditemui awak media "

Selain tersebut diatas, permasalahan yang tak kalah penting berkenaan Ranperda RTRW yang saat ini masih digodok di Dewan yang sedianya segera diparipurnakan.
Forum silaturahim sangat menggaris bawahi bahwa proses Ranperda RTRW  tak mengedepankan ego.
Artinya rekan rekan di Dewan dan Eksekutif mengedepankan obyektifitas, meninggalkan kepentingan pribadi.
Berbasis pada kepentingan yang lebih luas, bermuara pada masyarakat secara umum.
Dalam hal ini Pemkab Jepara harus benar benar siap agar dengan hadirnya industrialisasi, kehidupan masyarakat Jepara secara signifikan terangkat kesejahteraannya terang Akhlis Junaidi sekaligus ketua HKTI Jepara.

Sebagai kilas balik bahwa wilayah ekonomi strategis yang telah berjalan di Pecangaan , ada 3 kecamatan dapat dijadikan tolok ukur awal sebagai dasar acuan sebelum melangkah pada kebijakan tata ruang industri lanjutnya.
Akhlis Junaidi menambahkan, dari yang telah berjalan tersebut hendaknya segera dilakukan pemetaan, apa yang menjadi permasalahan dan kebutuhan masyarakat pecangaan di wilayah ekonomi strategis saat ini dan apa yang belum dilakukan pihak Pemkab Jepara.
Alih alih hadirnya para investor dapat memberikan kontribusi signifikan pada masyarakat, yakni menciptakan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan,
justru berjalan sebaliknya! tegas beliau.

Ketua KBMD ( Keluarga Besar Mantan Dewan ) Zainuri Toha, mengingatkan untuk tidak meninggalkan segi Sosial dan Keagamaan.
Efek negatif dari industrialisasi membawa pengaruh terhadap tingginya angka perceraian dan  kurangnya perhatian dalam penyediaan fasilitas keagamaan lanjutnya.

Komunikasi, dialog, duduk bersama menjadi keharusan sebagai langkah solusi.

Bantuan bantuan yang telah digelontorkan melalui Kantor Pos perlu diiringi validitas data penerima yang telah terverifikasi.
 Jadi selama ini data Pemdes masih perlu banyak penyesuaian. 
Harus berani membuka diri, dan bersedia untuk diberikan masukan, kritikan mengenai data data yang ada sekarang.
Ini menjadi sangat penting,  yang ditunggu tunggu masyarakat Jepara.
Agar Jepara maju, berakhlak dan menjadi lebih baik urai Akhlis Junaidi menutup wawancara dengan awak media.

Kontributor:

Bratmono

Editor: @Adi
Posting-Web
Iklan-ADS
Iklan-ADS
×
Berita Terbaru Update
close
Banner iklan disini