-->

Notification

×

Iklan

New-Slide

Iklan

New-Slide

GNPK-RI Kabupaten Magelang Bersinergi Dengan Desa Pare Dalam Program Desa Membangun Sekaligus Sosialisasi Pencegahan Korupsi Serta Peningkatan SDM Perangkat Desa

Kamis, 06 Oktober 2022 | Oktober 06, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-10-06T09:14:45Z


Sucaindo.com - TEMANGGUNG, Untuk menjalin sinergitas dalam rangka pencegahan dan pemberantasan korupsi, Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK-RI) Kabupaten Magelang terus bergerak dan berkiprah, R. Cahyanto Dian Vidiputranto, S.E mengungkapkan, agenda tersebut dibangun guna mensosialisasikan program pencegahan korupsi sebagai salah satu agenda kerja Pimpinan Daerah GNPK-RI Kabupaten Magelang, apalagi diwilayah Kabupaten Temanggung belum dibentuk kepengurusan secara definitive sehingga dirinya memiliki keinginan agar bias membangun kaderisasi kepengurusan di Kabupaten Temanggung.


Vidi, sapaan akrabnya mengungkapkan “Kunjungan ke Kantor Kepala Desa Pare, Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung disambut Kepala Desa Pare Supangat. Kunjungan tersebut bertujuan untuk menjalin sinergitas dalam melakukan pencegahan pkorupsi di Kabupaten Temanggung.” Rabu (05/10/22).


“Untuk menjalin silaturahmi dengan Perangkat Desa Pare Kabupaten Temanggung, kami mengutus salah satu anggota tim 7 sebagai pengolah organisasi untuk menemui Kepala Desa Pare, Alhamdulillah tim kami disambut hangat oleh Bapak Supangat, Kepala Desa Pare, dan ingin lebih mengenal pola serta program kerja GNPK-RI sendiri dalam pengelolaan dana desa serta hal-hal lainnya dalam memajukan desa.” Ungkap Vidi.


Menurut Vidi, kunjungan ini juga sebagai strategi pendekatan yang bisa dilakukan secara paralel dengan melibatkan sebanyak mungkin lembaga-lembaga, tokoh masyarakat dan juga tokoh agama dengan segala instrumennya sebagai bagian upaya pencegahan korupsi yang berkelanjutan.


“Pemberantasan tindak pidana korupsi merupakan serangkaian tindakan untuk mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi melalui upaya koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan, dengan peran serta masyarakat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” jelas Vidi.


“GNPK-RI lahir menjadi salah satu organisasi pegiat anti korupsi ternama di tanah air. Fokus utama sesuai namanya, yaitu di bidang “pencegahan” sebagai bagian terpenting dari upaya pemberantasan korupsi,” ujar Vidi.


Terpisah, Ketua Pimpinan Wilayah gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia, Dr. H. Hono Sejati, S,H,. M. Hum, disela agenda kegiatannya dalam program bimtek desa mengapresiasi langkah pengurus GNPK-RI Magelang.


“Peningkatan SDM Perangkat Desa merupakan perencanaan program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa bekerja sama dengan warga dan para pemangku di wilayahnya. Melalui program ini diharapkan mampu membangun pemahaman kepentingan dan kemajuan desa untuk membahas program pemerintah desa yang akan datang” Ujar Dr. H. Hono Sejati, S,H, M.Hum.


Dijelaskan Dr. H. Hono Sejati, S.H, M. Hum, yang juga Rektor Undaris menuturkan ”Melalui sosialisasi pencegahan korupsi serta peningkatan SDM Perangkat Desa dapat mendukung sepenuhnya program pemerintah Desa, yang bertujuan mempercepat pembangunan di wilayahnya.


“Untuk itu, pembinaan menjadi tugas pokok civitas akademik sebagai bentuk tri dharma perguruan tinggi dalam pengabdian masyarakat agar dapat mendukung dalam mewujudkan pembangunan diberbagai bidang, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan harapan, masyarakat bisa menikmati hasil pembangunan dan dapat menambah kemajuan pembangunan di tiap-tiap desa” Pungkasnya.


Yusar, salah satu anggota pengolah Tim 7 pengolah organisasi menambahkan, itulah sebabnya GNPK-RI Kabupaten Magelang mengunjungi Kantor Desa Pare, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung untuk menjalin sinergitas dan kerja sama untuk bersama-sama membantu pemerintah desa dalam mencegah korupsi dalam tata kelola pemerintahan desa.


Termasuk didalamnya, lanjut Yusar, terus merangsang partisipasi publik untuk ikut serta dalam membantu pengawasan guna mencegah praktek korupsi di berbagai bidang, termasuk kerjasama dengan berbagai komponen masyarakat pegiat antikorupsi dan lembaga bantuan hukum.


Sementara itu, Supangat selaku Kepala Desa Pare mengapresiasi kunjungan GNPK-RI Kabupaten Magelang, dia berharap kedepan sinergitas terus terjaga sekaligus dapat terbentuknya kepengurusan di Kabupaten Temanggung guna mempererat harmonisasi kerjasama dalam mengawal setiap kebijakan serta penggunaan anggaran dana desa sehingga tata kelola pembangunan lebih tepat sasaran sesuai kebutuhan masyarakat desanya.


“Semoga sinergitas ini terus terjalin dan bisa bersama-sama membantu pemerintah desa dalam mencegah korupsi, dan membantu dalam peningkatan SDM juga pengembangan sektor usaha lainnya yang tentunya bebas dari korupsi” kata Supangat.


Supangat, berharap kepada Tim 7 pengolah organisasi GNPK-RI Magelang bias menyesuaikan diri dengan kondisi desanya, bisa cepat berbaur dengan masyarakat agar bisa menciptakan kondisi desa yang harmonis, tentram dan menjalankan pemerintahan desa dengan sebaik-baiknya.


"Majukan juga kesejahteraan, kesehatan, pendidikan masyarakatnya. Saya selaku kepala desa berharap ini bisa kemudian menentramkan agar kami mampu mengoptimalkan desa sebagai salah satu soko guru sektor perekonomian  dengan pola desa membangun sesuai arahan Kementerian Desa.” Pungkasnya.


Sebagai informasi, secara geografis Desa Pare berada pada ketinggian 462 m dpl dan berjauhan 5,5 km dari Ibukota Kecamatan Kranggan; 10.6 km dari Ibukota Kabupaten. Desa Pare mencakup wilayah seluas 133,4 ha yang terbagi dalam lahan sawah seluas 62 ha dan lahan bukan sawah 71,4 ha. Lahan bukan sawah digunakan kepada kontruksi/pekarangan, ladang/tegalan/huma, perkebunan rakyat dan lainnya.


Secara administrative Desa Pare memiliki 5 dusun yang terdiri dari 3 rukun masyarakat (RW) dan 11 rukun tetangga (RT). Demografi Desa yang memiliki 501 rumah tangga ini berpenduduk 1.961 jiwa, terdiri dari 952 jiwa laki-laki dan 1.009 jiwa perempuan.


Masyarakat usia 10 tahun ke atas bermata pencaharian sebagai petani tanaman pangan. Lainnya melakukan pekerjaan di industri pengolahan, kontruksi, perdagangan, hotel dan rumah makan, pengangkutan dan komunikasi, kelakuan baik, dan lain-lain.


Sumber cairan minum bermula dari ledeng/PDAM, sumur dan mata cairan, penerangan menggunakan PLN serta rumah tangga menggunakan penerangan lain non-PLN. Dalam hal pendidikan, masyarakat di atas 5 tahun yang tamat perguruan tinggi/universitas berjumlah 49 orang, akademi 37 orang, SLTA/sederajat 387 orang, SLTP/ sederajat 455 orang, SD/sederajat 411 orang, belum tamat SD 422 orang dan belum/tidak sekolah 31 orang. Kepada sarana pendidikan terdapat 2 unit TK, 1 unit SD, 1 unit MI, dan 1 unit SMP/MTs.


Pelayanan Kesehatan, di segi kesehatan, Desa Pare memiliki 1 Puskesmas dan 3 Posyandu. Kemudian Perekonomiannya dari hasil Pertanian Tanaman pangan yang dikembangkan di Pare adalah padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, dan kacang tanah. Tanaman sayuran yang dikembangkan berupa cabai dan kacang panjang. Buah-buahan yang dikembangkan adalah klengkeng, rambutan, durian, salak, dan pisang, sedangkan tanaman perkebunan yang dikembangkan berupa cengkeh dan kelapa.


Selain Pertanian, Desa Pare pun memiliki Peternakan. Ternak yang dikembangkan di desa Pare berupa sapi, kerbau, kambing/domba, ayam buras, dan itik sebagai salah satu sumber perekonomian warga desanya.


[Red.Yusar-mgl]

Posting-Web
Iklan-ADS
Iklan-ADS
×
Berita Terbaru Update
close
Banner iklan disini