-->

Notification

×

Iklan

New-Slide

Iklan

New-Slide

Kepala Desa Baturono Menggelar Kegiatan Sosialisasi dan Bimtek Pengelolaan Website Desa

Selasa, 17 Januari 2023 | Januari 17, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-03-15T05:23:00Z

 


SUCAINDO.COM / KAB. MAGELANG - Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia Pimpinan Daerah Kabupaten Magelang bersama Posbakum Perkumpulan Advocaten Indonesia (PAI) mengadakan sosialisasi website desa di Desa Baturono, Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Selasa (17/01/23).

Nurgiyanto yang kerap disapa Kang Cucur Kepala Desa Baturono mengatakan, sampai saat ini Desa Baturono terus melakukan pembenahan guna meningkatkan potensi desa dengan mangajak para pemuda dan pemudi desa untuk berperan aktif  dalam pembangunan desa. 



Kang Cucur menuturkan, agenda pertemuan yang di galar di Kantor Desa Baturono diharapkan seteleh Desa Baturono memiliki website desa peran serta pemuda dan pemudi desa baturono bisa berkontribusi dalam mengisi konten websitenya guna meningkatkan potensi desa yang ada.

Ia menjelaskan website desa ini memiliki banyak manfaat yang bisa digunakan untuk memunculkan potensi desa. Desa dapat menggunakan website desa ini untuk melakukan promosi wisata yang ada di desa, produk UMKM yang  ada bahkan menjual produk UMKM desa melalui website desa. 

”Selain itu, apabila desa ini memiliki website desa, maka website desa tersebut dapat diakses oleh seluruh masyarakat luas bahkan bisa dilihat di seluruh dunia,” imbuhnya.

Dengan website desa juga, Pemerintah Desa (Pemdes) setempat dapat melakukan promosi desa kepada masyarakat luas. Terlebih website desa merupakan cara termudah bagi Pemdes setempat untuk mempromosikan dan mengenalkan desanya pada publik.

Yono, selaku Sekdes Baturono menuturkan dengan diadakan acara ini mudah-mudahan desa bisa memiliki angan-angan dalam pengembangan potenis desa serta memaparkan hasil kerja, program juga lainnya. Karena di era transparansi ini semua kegiatan pemerintah, termasuk desa harus dipublikasi.

“Acara ini bagus dan menambah kemampuan. Saya harap tidak hanya di sini tapi ada tindak lanjut dari acara ini. Jadi jangan sampai website ini dibuat, tapi kurang dimanfaatkan karena kendala SDM,” terang Yono.

Senada disampaikan Prades Banyuasih, Kecamatan Cigeulis, Dede. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat bagus untuk menambah pengetahuan para prades.



Senada dengan yang disampaikan oleh R. Cahyanto Dian Vidiputranto, S.E, S.H,. menuturkan ”Dengan hadirnya website desa ini bisa mengenalkan produk desa, destinasi serta potensi desa sekaligus bisa dipasarkan juga melalui website desanya."

Ia berharap semua desa di Kabupaten Magelang mempunyai website desa dan aktif menggunakan mengelola websitenya. Ia pun menegaskan desa-desa yang belum memiliki website desa ataupun belum memahami cara pengisian konten websitenya dapat berkonsultasi langsung dengan tim.

"Kami dari Posbakum PAI, dan RCEDEVE LAW FIRM serta Pegiat Antikorupsi GNPK-RI Pimpinan Daerah Kabupaten Magelang  siap bersinergi dengan para perangkat desa dan masyarakat dengan mengadakan pembinaan pada pengelola website desa, sehingga dalam pengelola website ini nantinya paham dan dapat mengisi konten website desanya,” pungkasnya.

Riad Juni Anta menambahkan, terkait sosialisasi website desa mulai dilakukan secara bertahap ke semua desa yang ada di Kabupaten Magelang. 

Selain itu, kami dari Posbakum PAI pun rutin melakukan pemantauan pada website desa yang nantinya sudah terdaftar sekaligus pengelola website desa ini akan diberikan pelatihan terutama bagi desa-desa yang kurang aktif memperbaharui kontennya,” kata Anta.

Pada tahun ini, selain memberikan pembinaan terkait website desa juga akan menyasar Sistem Informasi Desa (SID). Karena dengan SID, Pemdes setempat akan membantu desa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat." Imbuhnya.

"Jadi nanti ke depan website desanya jalan, SIDnya juga berjalan. Untuk SID sendiri sudah disosialisasikan ke semua desa dan tahun ini implementasi SID,” jelasnya.

Terkait pengelola SID sendiri harus dilakukan oleh aparatur desa karena berkaitan dengan pengolahan data. Sedangkan website desa dapat dilakukan oleh pemuda desa atau pegiat TI di desanya sehingga potensi desa yang ada dapat dimaksimalkan.

”Untuk alokasi dananya yang digunakan untuk mengelola website desa ini bisa dianggarkan dari Dana Desa (DD) atau Alokasi Dana Desa (ADD) untuk pemberdayaan masyarakat terkait website desa,” pungkas Anta.

 [EKA/VDMGL]

Posting-Web
Iklan-ADS
Iklan-ADS
×
Berita Terbaru Update
close
Banner iklan disini